Sabtu, 15 Agustus 2009

Ibarat " Three Cup Of Tea"

" ...( Di Pakistan dan Afghanistan),kami minum tiga cangkir teh saat membicarakan bisnis ; pada cangkir pertama engkau masih orang asing;cangkir kedua,engkau teman;dan pada cangkir ketiga, engkau bergabung dengan keluarga kami.Sebuah keluarga yang siap untuk berbuat apapun-bahkan untuk mati."
Haji Ali,Kepala Desa Korphe,Pegunungan KaraKoram, Pakistan
( penggalan tulisan dalam bukunya Greg Mortenson "Three Cup of Tea" )

Coba perhatikan kawan..betulkah kalau..

Pernikahan itu boleh saya ibaratkan seperti penggalan kalimat dalam " Three Cup of Tea ";
cangkir pertama, masih asing dalam pertemuan antar 2 keluarga
cangkir kedua, mulai santai seperti teman saat lamaran
cangkir ketiga,hari pernikahan..siap untuk sehidup semati..

Jodoh, maut, rezeki di tangan Allah.Kita tidak pernah tau jodoh kita siapa sebelum melewati 3 proses di atas..kadang proses cangkir pertama terlewati tapi cangkir kedua dan ketiga tidak,..atau cangkir pertama dan kedua terlewati,cangkir ketiga tidak..
Jodoh itu benar-benar misteri sampai proses ijab kabul terucapkan dan menjadi halal segalanya..

9 tahun yang lalu saya menemukan jodoh saya, ternyata dia teman curhat saya, yang saya
temukan di kampus saya, teman satu jurusan dan satu angkatan..lalu akhirnya berteman akrab.

Cangkir pertama,9 Januari 2000; pertemuan dua keluarga, berkumpulnya 2 keluarga besar orang tua dan kaka-beradik,pertemuan setelah lebaran usai skalian silaturahmi lebaran..saya masih blom yakin itu jodoh saya..

Cangkir kedua,9 April 2000; lamaran pas hari ulang tahun saya yang ke-25,hadiah ultah yang special..tapi saya masih blom yakin itu jodoh saya..

Cangkir ketiga,9 July 2000; hari ijab kabul,hari pernikahan..bahagia, haru, gembira, sedih menjadi satu..dan saya menemukan jodoh saya tepat ditanggal 9, my happy wedding..dan saya baru yakin ternyata dia jodoh saya..pendamping hidup saya, imam saya dan anak2 saya..
dan pernikahan itu adalah pilihan,memilih yang terbaik dari yang paling baik..pilihan untuk mau berbagi,bertenggang rasa,berkomitmen,saling percaya dan menghargai..

Dan jangan pernah menyesal dengan pilihan kita dan yang Allah sudah pilihkan untuk kita...Semoga cinta itu akan trus berevolusi..menjadi indah dan lebih indah...

Rabu, 05 Agustus 2009

MANUSIA BARU

Dilahirkan seperti baru kembali adalah suatu kesempatan yang kadang kita tidak pernah menyadarinya.Pengalaman yang kadang terasa berat ketika menghadapinya,namun terasa ringan ketika melewatinya,karena begitu banyak hikmah yang tersimpan di balik segalanya.

Menjadi Manusia baru bisa berawal dari titik balik seseorang karena banyak hal;bisa karena dia sakit,bisa karena terlepas dari maut,bisa karena banyak musibah yang menimpa,atau bisa juga karena kehilangan seseorang.

Seperti titik balik aa Gym adalah ketika melihat adiknya tersayang dalam keadaan lumpuh tapi begitu menghargai hidup dan mensyukuri ni’mat Allah,yang akhirnya menginpirasi aa berbuat banyak untuk ummat dengan menjadi ustad kondang seperti sekarang.Atau seperti pengalaman ust. Yusuf Mansyur yang bolak-balik masuk penjara karena masalah hutang yang akhirnya banyak berceramah tentang dasyatnya nilai sedekah…..

Setiap titik balik itu selalu menuju menjadi Manusia baru yang lebih baik.Lebih menghargai hidup..lebih menikmati dan mensyukuri hidup.Dan setiap orang pasti dapat berubah……

Dan disinilah saya sekarang sebagai Manusia Baru. Seorang Arsitek yang menjadi Ibu Rumah Tanggga dengan tiga orang anak .I Love My Life Now…and I’m enjoy being a Mother and Wife….

Hampir 12 tahun yang lalu proses titik balik itu sempat datang dalam kehidupan saya dan menjadi bagian yang tak dapat terlepaskan dari perjalanan hidup saya…Menjadi manusia baru…

Saat itu di akhir kuliah..,perasaan senang dan bangga dapat menjadi bagian the best five,lima orang pertama dalam satu angkatan yang dapat lolos menjalani studio tugas akhir dan dapat menyelesaikan studi 4 tahun.Senang, karena sebentar lagi akan lulus.Bangga, sudah pasti menjadi yang terbaik dan dapat mempersembahkan hal terbaik untuk mama dan abah….kebanggaan yang dapat kulihat di bening mata abah…

Tapi kadang kejadian tak seperti yang diharapkan…kadang kita merencanakan namun Allahlah yang menentukan. Ketika saya harus tak berdaya menghadapi kenyataan tak dapat menyelesaikan tugas akhir di semester itu karena sakit…sakit yang setiap orang termasuk saya dan keluarga tak akan mempercayainya…sakit yang menurut perkiraan dokter karena dampak terjatuh puluhan tahun yang lalu…berakibat terhadap perubahan susunan syaraf tulang belakang,yang mengakibatkan radang sendi tulang belakang dan kekurangan oksigen di otak..

Siapa yang akan menyangka,siapa yang percaya…dampak dari puluhan tahun yang lalu !!! …. Saya yang biasanya cuek,easy going,ga pedulian,slengean seperti masuk ke dalam black hole, mulai dilanda kepanikan.Seperti dalam mimpi..

Namun sedihkah saya pada kenyataan…TIDAK…
marahkah saya…TIDAK…
kesalkah…TIDAK…
Tapi kecewakah saya…IYA..
karena tidak jadi memberikan yang terbaik untuk abah dan mamah….

Tapi saya bahagia karena di belakang semua kenyataan itu tersimpan banyak sekali hikmah yang tersembunyi…..perubahan yang besar terhadap diri dan cara pandang saya terhadap orang lain…..

Saya ikhlas,saya ridho menerima cobaan itu…selebihnya saya lebih menghargai hidup,menghargai kondisi sehat,menghargai kerja otak kita…
Menghargai semua rezeki dan berkah yang kita dapat…dan yang utama adalah menghargai keluarga tercinta saya,terutama mamah….Mereka yang setia menemani di kala sakit,menemani berjalan di pematang kebun singkong yang sekarang sudah tergusur,menemani berjalan di bawah sinar matahari pagi,menemani berlari,berhitung dan mengingat….yang semuanya melatih system motorik kembali….selain itu harus melewati proses fisioterapi, ditraksi, diultrasound dan bukan suatu proses yang singkat, butuh waktu berbulan-bulan…

Merekalah yang mensupport dikala saya mulai merasa depresi menyadari ternyata saya harus mengambil cuti satu semester kembali….dan menyadari kawan-kawan saya sudah mendahului saya menyelesaikan tugas akhir. Disitulah saya sangat-sangat belajar ikhlas menerima kenyataan yang pada saat itu terasa sangat berat sekali rasanya……

Selain itu rasa cemas kadang datang, akankah dapat kembali secerdas dulu. Tapi Allah Maha Adil dibalik suatu kesusahan pasti ada kemudahan.Dan Allah akan menguji seseorang sesuai dengan kemampuannya…dan Alhamdulillah saya dapat melewati semua cobaan itu..

Allah memberi cobaan karena Allah sayang… Saya betul-betul menyadari kebesaran Allah karena dengan Allah memberi cobaan tersebut, ternyata di kemudian hari Allah akan memberi hadiah terindah dalam hidup saya…Allah menghadiahkan saya bayi kembar,yang saya sama sekali tidak pernah membayangkan apalagi memimpikannya.

Subhanallah Allah telah mengatur segalanya dengan amat sempurna…terbayang apabila cobaan itu datang belakangan di saat saya hamil…terbayang akan sakit sekali melewati masa kehamilan apabila kondisi tulang belakang itu belum di fisioterapi.Maha besar Allah dengan karunianya…

Akhirnya sayapun dapat menyelesaikan tugas akhir, 2 semester kemudian dengan hasil memuaskan..,tapi saya tak pernah menyesal karena hikmah yang saya dapat mempunyai andil yang sangat besar terhadap perjalanan hidup saya dikemudian hari, menjadi manusia baru yang lebih menghargai hidup…

Hidup ini ternyata lebih indah dan sederhana..
Kalau kita bisa mensyukurinya..
Kalau kita ikhlas menerimanya..
Kalau kita ridho menikmatinya…

Terimakasih Allah untuk hadiah terindahMu...,
my lovely family ( Abah,mamah,teteh,eyi,icha,aa,adien ) and my hubby yang telah menemani disaat sehat dan sakitku….

Jumat, 31 Juli 2009

About My First Blog

Posting tulisan perdana ternyata mendapat sambutan hangat dari temen-temen,adik-adik,teteh dan tidak ketinggalan dari suami tercinta..macam2 komentar mereka; ‘seru,lucu,lumayan,bagus,keren,tercekat, sedih...sampai let’s it go dan kasih jempol .

Apa komentar saya; ’surprise karena awalnya saya tidak pernah berusaha untuk mempublishnya di situs pertemanan fb,sebetulnya terjadi miss komunikasi antara saya dan adik tersayang saya,dia pikir saya ingin menyebarkannya di link fb,tapi akhirnya ya sudahlah...
Bukan apa-apa sebenernya karena saya tidak percaya diri dengan tulisan saya,karena awalnya my first blog hanya untuk kalangan sendiri, hanya untuk menyalurkan apresiasi,inspirasi,harapan dan impian yang kadang tak tersampaikan dengan ucapan..dan di blog my story,my life inilah aktulisasi diri itu coba saya tuangkan...

Walaupun saya bukan seorang penulis dan awalnya sayapun bukan orang yang suka menulis karena waktu jaman sekolah 9 taun dulu yang paling saya benci dari pelajaran Bahasa Indonesia adalah bagian mengarang karena saya tak pernah bisa mengarang berlembar-lembar dengan bermain kata-kata.Nilai mengarang saya selalu pas-pasan karena tulisan saya selalu sedikit dan langsung ke tujuan..Begitupun dengan membaca,awalnya saya pun bukan orang yang suka membaca..saya lebih menyukai logika dan eksak,ilmu yang pasti-pasti aja,paling tidak suka membaca dan menghapal.

Tapi belakangan setelah saya dewasa saya mulai menyukai kegiatan menulis dan membaca,menjadi suatu kebutuhan seperti makan dan minum,mulai keranjingan membaca dan menulis karena kadang saya dapat mengungkapkan sesuatu dengan gamblang...,selain itu dengan membaca dan menulis ternyata membuat kita awet muda ( menurut obrolan abah & seorang mahasiswa di stasiun kereta,ketika abah menenteng buku'rembulan tenggelam di wajahmunya'- Tere liye,yang saya suruh baca karena bagus ) , katanya dengan membaca kita dapat mengasah otak dan perasaan kita...apalah alasannya yang jelas sekarang saya mulai keranjingan..

Dan inilah tentang blog saya,dengan bahasa saya,dengan kata-kata saya,dengan cerita saya, walaupun masih diary- ish atau penuh diare kata-kata ( meminjam istilah dee; dewi lestari ) tapi saya berusaha menulis dengan hati mendengar nasihat ndoro kakung, seperti dalam bukunya Nge-blog dengan hati...

Apapun bentuk komentarnya saya sangat tersanjung, seperti teman-teman bilang “semangat, lanjutkan!!!..” saya akan lanjutkan menulis,menulis dan menulis dengan cara dan gaya saya...bukan seperti lomba lari sprint tapi seperti lari maraton.....SEMOGA

Selasa, 28 Juli 2009

TEM’E’N

Dalam mobil inay teriak, ”Ma, tuch temen inay” kata anak bungsu saya yang masih 3 tahun sambil nunjuk anak jalanan.
“Emang bener temen inay?” kedua kakak kembarnya langsung protes.
“Bener”, jawab inay ga mau kalah.
”Bener kan ma?” kata inay minta pembelaan.
“Emang bener Ma?” kakanya penasaran.
“BENER temen SEBAYA…” kata saya meyakinkan semua biar damai.

Temen,
Semua saya panggil temen inay untuk anak–anak seumuran inay atau satu dua tahun di atas dan di bawahnya, entah anak itu manis dengan pipi merona pink, ganteng, wangi dengan pakaian bagus dan cantik - atau anak JALANAN yang termajinalkan dengan bau terbakar matahari, ingus meler belepotan di muka mereka, rambut gimbal dan bau. SEMUA menjadi temen inay, TEMAN dalam bahasa inay, yang dengan bangganya menyebut mereka tem’e’n.

Sebenarnya tidak hanya pada inay saya ajarkan begitu, pada kakanya pun sama tapi buat mereka sepertinya mempunyai teman kembaran sudah cukup asyik. Dan saya tidak terlalu memaksakan …karena setiap anak berbeda dan unik.

Berbeda dengan inay yang akan selalu tertarik dan ingin bertemen, walau selalu diawali dengan melihat dan mengamati… (kalau kata ate adien,”inay pengamat sejati”). Dan ujung-ujungnya inay PASTI bilang, ”tadi ITU tem’e’n inay…”.

Tem’e’n…
Saya pun suka berteman dengan siapapun walau kadang tergantung moody. Entah itu tem’e’n lama atau tem’e’n yang bertemu sesaat langsung akrab dan akhirnya berteman, atau tem’e’n yang akhirnya hilang komunikasi.

Mungkin karena waktu kecil suka ngeliat abah antusias melambai dan berteriak ”woii” kalo disapa orang walau akhirnya dia kadang bertanya-tanya sendiri:
“siapa ya”…??!!!

Tak apalah yang jelas si tem’e’n akan bahagia mendengar jawab yang sama antusiasnya. Mungkin itu yang akhirnya mengendap di otak bawah sadar saya, yang kemudian saya tularkan ke anak-anak.

Saya jadi teringat bertahun-tahun yang lalu ketika mendadak suatu rabu malam di bulan juni harus kehilangan seorang Tem’e’n yang benar – benar telah berteman selama bertahun-tahun. Saya harus menangis berhari-hari bukan menangisi kepergiannya tapi menangisi senyumnya yang tak pernah kembali…

Tem’e’n disaat suka dan duka……..,
kita dapat bercerita banyak hal….
tentang mencari jati diri…
saat itu kita baru tumbuh dewasa…..,
kadang berjalan di bawah terik atau hujan rintik-rintik menyusuri jalan
ciwaringin-air mancur….
air mancur-bogor permai…
bogor permai–air mancur…
balik lagi air mancur–bogor permai…
Terus mengulangi jalan yang sama sampai bosan habis cerita dan berpisah sampai esoknya bertemu kembali…dan ini berlangsung selama bertahun-tahun, dari SMP sampai kuliah…

SMP hampir setiap hari, walau setiap pulang diomel mamah & aki, dan esoknya begitu lagi,
SMA setelah janjian karena beda sekolah,
Dan KULIAH.. menyempatkan diri di setiap akhir pekan..

Ketika berita duka itu datang, terbayang sulitnya menerima kenyataan.. Sepanjang malam itu sampai pagi saya menangis di sampingnya. Sampai berhari2 setelahnya masih menangis…

Sampai seorang teman baik bilang “My, kehilangan orang yang kita sayangin itu emang menyakitkan, tapi kita harus ikhlas, harus sabar…“

Dan memang rasanya sakiiit sekali seperti ada yang hilang dari hati kita…..
Dan Saya kembali menangis menyadari betapa teman baik saya yang tadi pun pernah merasa kehilangan. merasakan sakit yang mungkin sama…

Perlu waktu bertahun-tahun untuk menyadari kepergiaannya. Itupun setelah dia akhirnya datang dalam mimpi saya dan berkata: “come on, you must realize that, I’m death“ dan begitu terbangun saya kembali tergugu…

Dan akhirnya kemudian saya mencari-cari tem’e’n lain walaupun tidak pernah menemukan yang sama.

Yang jelas saya suka bertem’e’n, tem’e’n yang enak diajak ngobrol tentunya. Tentang masalah ngobrol ini saya punya kenangan tersendiri.

Dulu saya sering menikmati obrolan senja hari di teras rumah peninggalan bersama aki tercinta, yang selalu menjadi rutinitasnya di sore hari dan belakangan di pagi hari juga setelah satu –satu tem’e’n2nya meninggalkannya karena usia, dengan pakaian kesayangan piyama garis2 merah-putih, kaos oblong putih dan sarung kotak2… ditemani secangkir kopi panas dan rentetan blue ribbon kesukaannya.. sambil menikmati hilir mudik lalu lalang kendaraan yang dari waktu ke waktu trus bertambah padat. Kadang dipikiran saya ga pusing apa ya… tapi yang jelas saya menikmatinya. Walau pun selalu dengan rekaman cerita nostalgia yang sama, pertanyaan dan jawaban yang sama karena belakangan mulai agak pikun.

Sampai di suatu senja beberapa bulan sebelum beliau pergi, Aki bilang:
“Ni kalo bertemen dengan siapa aja jangan membatasi, mau dengan yang bermata sipit atau bulat, karena sahabat itu kadang lebih loyal dari sodara…”

Saat itu saya iya2 aja.. Mungkin saat itu Beliau merindukan tem’e’n2nya.. dan satu hal waktu kecil saya pun bertemen dengan temen2nya aki; aki uan, aki aan, dan aki2 yang laen, dan saya selalu melambai dan teriak so akrab.

Kemudian saya pun sibuk ber tem’en lagi. Mulai jarang menemani di setiap akhir minggu kepulangan ke bogor, sampai aki jatuh sakit mungkin karena kesepian tidak ada temen. Semua sibuk, cucunya sibuk, anaknya sibuk, akhirnya lebih sering duduk di teras sendirian.

Dan di tiga minggu sisa hidupnya semua mulai sibuk menemani, kadang di sela tidurnya beliau mengintip masih ada yang nemenin tidak. Sampai di hari sabtu malam minggu setelah anak dan cucu menemani lalu pulang untuk istirahat dan esok datang lagi, beliau tak kuasa menolak takdir ilahi.. berjuang dengan sakaratul maut menggapai dan meregang nyawa, mata menyiratkan, tapi sangkakala maut telah ditiupkan ditengah cucu dan anak menemani, sampai akhirnya berpulang…

Air mata pecah, semua menangis, semua menyesal.. tapi aki telah berpulang. Setelahnya kulihat air mata mengalir dari sudut mata aki. Entah apa yang tidak bisa diucapkannya lagi, kubisiki "aki harus ikhlas..". dan sadar pada akhirnya saya kembali kehilangan tem’e’n..

Tem’e’n itu selalu datang dan pergi.. tapi selalu ada di hati...

26 mei 2009
Jam 2.00 pagi

CATATANSEMBILAN

Akhirnya(setelah lama memimpikannya) finally saya punya blog juga.. sebenernya catatansembilan ini adalah

catatan; tulisan mengenai impian,harapan,apresiasi,inpirasi dan hal-hal penting yang berpengaruh dalam perjalanan hidup saya.

Sementara 9 adalah my Special number, I love sembilan, saya lahir di hari ke 9 bulan April, dan memulai lembar kehidupan baru pun di hari ke 9 bulan July.

Jadi catatansembilan adalah gw banget getu loh...

Selamat menikmati perjalanan hidup saya semoga ada hikmah yang didapat dari catatan sederhana dari kehidupan saya yang sederhana tapi penuh makna ini..




Thank's banget buat adin suradin din din, adik bungsuku tersayang yang menjadikan impian ini jadi nyata....